Selasa, November 06, 2012

Promosi dan Pemasaran yang Beretika

Memperkenalkan suatu  produk ke masyarakat memang tidak mudah, bagaimana kita menarik perhatian masyarakat, media apa yang akan kita gunakan, dan konsep iklan seperti apakah yang akan kita lakukan untuk memperkenalkan suatu produk. Persaingan bisnis tidak dapat dipungkiri akan berdampak terhadap bagaimana kita mencari strategi guna menghadapi produk pesaing, salah satunya melalui iklan. Meskipun pemberian informasi dapat dilakukan melalui packaging produk, brosur, peragaan, atau kunjungan tenaga penjual namun iklan masih dianggap cara paling efektif untuk menginformasikan produk dan mempengaruhi pasar sasran. Melalui iklan produsen dapat menyampaikan kelebihan produk, begitu juga melalui iklan konsumen dapat mengetahui kelebihan produk tersebut. Iklan cenderung dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk (Handoyo, 2004). Oleh karena itu banyak perusahaan yang menggunakan iklan sebagai cara memenangkan persaingan melalui komunikasi menyampaikan informasi dan persuasi kepada konsumen.

Etika dan tata krama harus dipenuhi dalam segala aktivitas periklanan maupun kegiatan komunikasi pemasaran lainnya, hal ini penting untuk mendapatkan respon positif berupa penerimaan ataupun dukungan terhadap produk, merek dan perusahaan, khususnya dari konsumen. Usaha usaha pemasaran yang tidak memenuhi etika tatakrama akan mendapatkan reaksi penolakan dari khalayak yang selanjutnya sangat mungkin bisa menimbulkan respon negatif dari konsumen. Dalam dunia periklanan Indonesia, terdapat beberapa asas umum yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Jujur, bertanggungjawab, dan tidak bertentangan dengan hukum negara
2. Sejalan dengan nilai-nilai sosial budaya
3. mendorong persaingan namun dengan cara yang adil dan sehat

Contoh persaingan promosi dan pemasaran adalah pada gambar berikut.
iklan-lucu-banget

Pada contoh di atas persaingan antar perusahaan penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia sangatlah ketat, sehingga operator berupaya untuk memperkenalkan produk dengan menyinggung promosi yang dilakukan oleh operator lain. Dalam hal ini, perusahaan dituntut untuk mampu memberikan konsep pemasaran dan promosi yang lebih beretika dan hasilnya harus lebih mengutamakan produk dibandingkan memori masyarakat terhadap iklan itu sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar