Selasa, November 24, 2009

Sabtu, Oktober 24, 2009

Peranan Budaya Lokal Dalam Memperkokoh Budaya Bangsa





1. Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang memiliki makna suatu hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere yang memiliki arti mengolah atau mengerjakan. Indonesia yang terdiri dari ratusan suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dengan ratusan suku yang tersebar di berbagai wilayah, tentunya memiliki cirri khas serta kebudayaan yang berbeda. Hal ini menjadikan Indonesia kaya akan budaya serta menjadikan Indonesia sebagai Negara multikultur, yang memiliki kebudayaan yang berbeda pada setiap daerah. Oleh karena itu Indonesia menjadi bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya paling banyak di Dunia.
2. Tujuan
Dengan mempelajari kebudayaan lokal yang kita miliki, diharapkan kita dapat memahami makna budaya bangsa yang terbentuk dari berbagai kebudayaan lokal. Peranan budaya local yang begitu besar manfaatnya dalam berbagai aspek bangsa, mulai dari bidang jati diri bangsa, identitas, serta pariwisata.
3. Sasaran
Menjadikan bangsa Indonesia dikenal di mata dunia sebagai bangsa yang memiliki kenekaragaman budaya yang mampu menunjukkan persatuan dan kesatuan yang terdapat dalam keanekaragaman budaya lokal yang dimiliki. Dengan kata lain, setiap orang memahami budaya lokal sebagai bagian pembentuk budaya bangsa yang memiliki keanekargaman budaya serta tidak menjadikan kenanekargaman tersebut sebagai suatu penghambat, tetapi sebagai faktor pendukung.

BAB II
PERMASALAHAN

Indonesia dengan keanekaragaman budayanya membuat bangsa lain tertarik untuk mempelajari kebudayan lokal yang dimiliki. Namun seiring dengan perkembangan jaman, justru kebudayaan lokal yang dimiliki kurang mendapat perhatian dalam pengembangannya. Budaya yang dimiliki kalah bersaing dengan derasnya arus informasi dan teknologi yang merubah pola pikir masyarakat tentang kebudayaan daerahnya. Budaya yang ada sekarang ini sering dianggap sebelah mata oleh generasi muda, padahal peranan budaya lokal dalam memperkokoh budaya bangsa memiliki kontribusi yang sangat besar. Berikut adalah suatu analisis dimana pentingnya budaya lokal dalam memperkuat serta memperkokh budaya bangsa.

1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan budaya lokal yang terdapat dalam budaya bangsa Indonesia, antara lain:
a. Keanekaragaman Budaya lokal
Budaya lokal yang dimiliki Indonesia memiliki ciri khas tersendiri, demikian banyaknya budaya lokal yang dimiliki, hal ini membuat kita bangga akan keanekaragaman budaya yang ada. Sehingga terjalin sikap saling, menghargai antara suku bangsa satu dengan yang lain yang mampu memperkokoh budaya bangsa.
b. Budaya lokal yang kaya akan nilai-nilai
Persebaran budaya local dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia membuat budaya lokal memiliki ciri khas tersendiri, dari ciri khas tersebut terdapat nilai-nilai kehidupan yang beranekaragam, sehingga nilai yang terkandung dalam budaya tersebut membuat kokoh bangsa.
c. Menerima kehadiran budaya baru
Budaya lokal pun menerima kebudayaan baru yang masuk ke wilayahnya, keterbukaan dan keramahan masyarakat Indonesia sangat dikenal oleh pihak luar.
d. Budaya lokal mampu menambah pendapatan negara
Dikenalnya budaya Indonesia di mata dunia tidak hanya membuat Indonesia terkenal akan keragaman budaya di setiap daerah, tetapi juga menambah pendapatan negara melalui kunjungan turis asing.

2. Kelemahan (Weakness)
a. Pelestarian budaya yang kurang
Kurangnya perhatian generasi muda terhadap kebudayaan yang ada membuat nilai-nilai kebudayaan yang ada sedikit dilupakan, padahal nilai-nlai budaya yang ada sangat membantu dalam membentuk kebudayaan suatu bangsa.
b. Arus informasi dan teknologi
Derasnya arus informasi dan teknologi yang masuk, membuat masyarakat berpikir cepat dalam mendapatkan sesuatu, dimana kebudayaan dianggap sebagai sesuatu hal yang tidak mungkin dan mengada-ada. Kebudayaan akan tergeser posisinya dengan arus informasi dan teknologi yang ada.



c. Sikap primordialisme
Selain memberikan persatuan dan kesatuan , kenakearagaman dapat menjadi boomerang bagi suatu bangsa, yaitu sikap unggul dan bangga akan suku serta daerah, dapat memicu konflik antar suatu suku bangsa yang dapat merusak persatuan yang ada.

3. Peluang (Opportunity)
a. Kesadaran pentingnya budaya
Sekarang ini mulai terlihat penggalakkan pelestarian budaya Indonesia, yang dilakukan dalam lingkungan sosialisasi dalam sekolah, dengan adanya ekstrakurikuler yang terkait dengan budaya. Masih adanya masayarakat yang peduli akan budaya, hal ini dapat dilihat masih adanya perguruan tinggi yang memiliki jurusan seni dan sastra (contoh: ISI)
b. Keikutsertaan Pemerintah
Merupakan tupoksi pemerintah dalam turut serta melestarikan budaya bangsa, hal ini ditandai dengan adanya pengiriman pembentukan duta wisata di setiap daerah serta pengiriman misi kebudayaan ke luar negeri untuk memperkenalkan budaya yang dimiliki Indonesia
c. Meningkatkan pendapatan Negara
Bukan merupakan rahasia lagi, Indonesia yang kayak an budaya daerah membuat negara ini menjadi salah satu daerah kunjuangan wisata yang wajib untuk dikunjungi, dengan persebaran budaya dari Sabang hingga Merauke membuat banyak pilihan paket wisata yang menarik untuk dikunjungi, hal ini dapat peningkatkan pendapatan Negara melalui turis asing maupun dalam negeri.
d. Perkembangan informasi dan teknologi
Arus informasi dan teknologi yang ada sekarang ini tentunya akan mempermudah dalam memperkenalkan kebudayaan yang dimiliki, tidak hanya dalam lingkup internal bangsa tetapi juga eksternal kepada dunia luas tentang eksisnya budaya bangsa.

4. Tantangan (Threat)
a. Sosialisasi
Kurangnya sosialisasi/pengenalan budaya lokal kepada generasi penerus dalam terus melestarikan budaya bangsa.
b. Pola pikir masyarakat
Masyarakat menganggap bahwa dalam pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dapat dilakukan tanpa melihat suatu kebudayaan. Maksudnya, kalau ada yang lebih mudah dalam memperoleh sesuatu mengapa mencari yang susah, serta menganggap budaya yang ada terlalu rumit serta membutuhkan modal yang besar, contoj upacara pemakaman suatu suku bangsa.
c. Informasi dan teknologi
Masuknya informasi dan teknologi yang cukup deras serta semakin maju, membuat seseorang dapat membuka mata tentang dunia luar, sehingga membuat lupa akan kebudayaan yang dimiliki.

BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan
Keanekaragaman budaya yang dimiliki seharusnya membuat bangsa ini kuat, bukan menjadi suatu factor yang dapat menyebabkan pecah serta runtuhnya persatuan sebagai budaya bangsa. Arus informasi dan teknologi yang ada merupakan sarana dalam memperkenalkan budaya yang dimiliki, bukan menjadi faktor bagi seseorang lupa akan kebudayaan yang dimiliki.
2. Rekomendasi
Perlu dilakukan pelestarian budaya, utamanya pada sekolah-sekolah, karena merupakan sarana sosialisasi kedua, sahingga kelangsungan serta kelestarian budaya tetap terjaga. Serta memanfaatkan perkembangan sarana informasi dan teknologi yang ada untuk memperkenalkan serta melestarikan budaya yang dimiliki.

REFERENSI
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
2. http://baruga2004.blogspot.com

Sabtu, Oktober 10, 2009

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN

A. Pendekatan Kesusasteraan
Asal mula istilah IBD yaitu basic humanities yang berasal dari kata the humanities (inggris), humanus (latin) yang artinya manusiawi, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities, kita diharapkan dapat menjadi orang yang lebih manusiawi, berbudaya dan halus.
Seni memiliki ekspresi yang bersifat normative, oleh karena itu, seni lebih muda untuk berkomunikasi, karena hakekat sastra adalah suatu penjabaran abstaksi. Orientasi the humanities disini kita diharapkan dapat menjadi homo humanus yang baik.

B. IBD yang dihubungkan dengan prosa
Banyak arti yang dapat menerangkan sebuah prosa, dapat juga disebut narrative fiction,atau fiction saja. Dimana istilah tersebut biasa diartikan sebagai suatu cerita yang didalamnya terdapat pemeran, tingkah laku, peristiwa dan alur yang digunakan.

Dalam dunia sastra Indonesia, terdapat dua jenis, antara lain:
1. Prosa lama,meliputi
a. Dongeng, merupakan suatu kisah yang sifatnya menghibur, dongeng ini biasa kita dengar waktu menginjak usia anak-anak, contoh: dongeng kancil mencuri ketimun.
b. Hikayat, merupakan salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama, contoh: hikayat hang tuah
c. Sejarah: merupakan suatu cerita tentang kejadian yang terjadi pada masa lalu
d. Epos, merupakan cerita yang biasanya diambil dari sebuah buku yang dibuat seseorang di masa lalu. Contoh: epos Ramayana, epos Mahabarata.
e. Cerita pelipur lara, merupakan kisah yang menyenangkan dan bersifat menghibur.
2. Prosa baru, meliputi:
a. Cerpen, merupakan sebuah cerita yang singkat.
b. Novel, merupakan karya sastra yang memiliki beberapa alur serta biasanya bersifat naratif dan memiliki alur serta pemeran dengan berbagai watak.
c. Biografi, merupakan sebuah prosa yang berisi tentang informasi terkait dengan pribadi seseorang.
d. Kisah, merupakan sebuah prosa yang menceritakan tentang kejadian yang dialami oleh sesorang.
e. Otobiografi, merupakan sebuah biografi yang ditulis oleh subyek itu sendiri, biasanya berupa ingatan di masa lalu.

C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Nilai-nilai yang dapat diperoleh pembaca melalui sastra, antara lain:
a. Prosa fiksi memberikan kesenangan, yaitu pembaca merasakan kesenangan dimana pembaca seolah-olah sperti atau terkadang pernah mengalami kejadian tersebut
b. Prosa fiksi memberikan informasi, memberikan sebuah tambahan informasi yang tidak terdapat dalam ensiklopedi.
c. Prosa fiksi memberikan warisan kultural, merupakan sarana transfer budaya secara turun temurun
d. Prosa memberikan keseimbangan wawasan, dapat melakukan penilaian terhadap dirinya berdasarkan pengalaman individu-individu yang lain

Berkaitan dnegan moral, karya sastra terbagi dua, antara lain:
a. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya, dimana pembaca diharapkan mengikuti apa yang dikehendaki pada zaman tersebut, contoh: “habis gelap terbitlah terang” karya R.A Kartini
b. Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, tidak mengajak, namun menghendaki untuk merenungkan sesuatu, contoh: puisi “Karawang-Bekasi” karya Chairil Anwar.

D. IBD dihubungkan dengan puisi
Puisi merupakan suatu seni sastra yang merupakan bagian dari sebuah kesenian, dimana kesenian merupakan suatu unsur/cabang dari kebudayaan. Puisi adalah karya seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.

Kepuitisan, keartistikan, atau kesetetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisi yang menggunakan:
a. Gaya bahasa personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan), perbandingan dan alegori, sehingga puisi terlihat menarik
b. Kata-kata yang digunakan bersifat ambigu (bermaknaganda)
c. Kata-kata yang berjiwa, artinya kata-kata yang telah diberi suasana tertentu yang berisi jiwa penyair.
d. Konotatif, yaitu kata-kata yang telah diberikan tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.

Alasan-alasan yang menjadi dasar penyajian puisi pada IBD antara lain:
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Puisi biasanya merupakan suatu bentuk eskpresi diri dari pengalaman hidup sesorang, dimana manusia ingin menunjukkan ke-eksisannya dalam kehidupan, dimana imaginative entry yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup dengan puisi yang dihasilkan.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengan adanya karya sastra puisi, kita diharapkan dapat merenungkan kejadian yang telah kita alami sebelumnya, karena puisi tersebut mewakili pengalaman hidup sesorang.
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga menjadikan manusia sadar akan pengetahuan akan lingkungan sekitarnya, dimana manusia terlibat dalam masalah sosial. Cara puisi menafsirkan situasi dasar manusia antara lain:
a. Penderitaan atas ketidakadilan
b. Perjuangan untuk kekuasaan
c. Konflik dengan sesame
d. Pemberontakan kepada hukum Tuhan

Sabtu, Oktober 03, 2009

Manusia dan Kebudayaan

Manusia, merupakan makhluk paling sempurna ciptaan Tuhan YME yang dibekali akal dan pikiran yang mampu berbeda dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai sisi ilmu baik ilmu pasti maupun ilmu sosial, yaitu manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel atom yang membentukjaringan system yang dimiliki manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari system fisik yang terikat satu sama lain dan merupakan kumpulan beberapa energi (ilmu fisika), dalam ilmu biologi, manusia adalah makhluk biologis yang tergolong dalam makhluk mamalia. Sedangkan dalam ilmu sosial, manusia dikenal sebagai homo economicus, artinya manusia adalah makhluk yang ingen memperoleh keuntuangan. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dpat berdiri sendiri.
Pandangan yang dalam menjelaskan unsur yang membangun manusia,
a. Manusia terdiri atas 4 unsur, antara lain:
1. Jasad, yaitu fisik manusia yang dapat kita lihat dan kita rasakan
2. Hayat, yaitu suatu tanda kehidupan, biasaya terwujud ke dalam suatu gerakan
3. Ruh, yaitu suatu kepercayaan spiritual yang mengisi jiwa manusia serta pemahaman tentang kebenara
4. Nafs, yaitu kesadaran tentang pribadi seseorang
b. Sebagai satu kepribadian, manusia mengandung 3 unsur, antara lain:
1. ID, yaitu suatu unsur dalam diri manusia yang merupakan kekuatan psikis yang terkait dengan unsure kepribadian
2. EGO, yaitu struktur kepribadian yang pertama dibedakan dari ID, berperan dalam menghubungkan ID ke saluran sosial
3. SUPER EGO, yaitustruktur kepribadian yang paling akhir dimana ID dan EGO berkembang dari diri manusia itu sendiri
Hakikat manusia antara lain:
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh, artinya setelah meninggal jiwa manusia akan kembali ke asalnya, meskipun jasadnya telah hancur
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna, hal ini terlihat dari adab dan budaya manusia, dengan dibekali akal, manusia mampu berpikir untuk menciptakan kebudayaannya. Perasaan rohani yang hanya ada pada diri manusia antara lain:
- ntelektual - Sosial
- Estetis - Religius
- Diri
c. akhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi, artinya manusia merupakan suatu hasil dari suatu interaksi antara factor-faktor hayati dan budayawi
d. Makhluk Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), artinya hidup manusia mempunyai tiga taraf antara lain estetis, etis dan religius


Pengertian Kebudayaan
Pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli antara lain:
a. E.B. Taylor, kebudayaan adalah kompleks yng ,encakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain serta kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b. Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi, kebudayaan adalah hasil karya rasa dan cipta manusia.
c. Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan merupakan manifestasi dari cara berpikir.
d. Koentjaraningrat, kebudayaan merupakan keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar serta keseluruhan hasil budi pekertinya.
e. A.L Kroeber dan C.Kluckhon, merupakan manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti yang luas.
f. C.A Van Peursen, kebudayaan merupakan manisfestasi kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap kelompok orang, yang berlainan dengan hewan, maka manusia tidak dapat hidup begitu saja di tengah alam, namun mengubah alam.
Krober dan Kluckhon, memberikan suatu definisi tentang kebudayaan yaitu kebudyaan terdiri dari pola, tingkah laku pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan yang didalamnya terdiri atas suatu cita-cita atau paham yang utamanya mempunyai keterikatan terhadap nilai.
Unsur Unsur kebudayaan menurut beberapa ahli, antara lain:
1. Melville J. Herkovits, bahwa unsure kebudayaan manusia terdiri dari:
a. Alat teknologi, c. keluarga, dan
b. System ekonomi, d. kekuatan politik
2. Bronislaw Malinowski, kebudayan terdiri dari:
a. Sistem norma, c. Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan
b. Organisasi ekonomi, d. Organisasi kekuatan
3. C. Kluckhon, menyebutkan ada tujuh kebudayaan universal, antara lain:
a. Sistem religi, e. Teknologi dan peralatan
b. Sistem Organiasi dan kemasyarakatan, f. Bahasa
c. Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi, g. Kesenian
d. Sistem Pengetahuan,
Wujud Kebudayaan
Berdasarkan pada dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, antara lain:
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia, artinya wujud tersebut merupakan suatu sistem budaya, yang memiliki sifat abstrak, tidak dapat dilihat.
2. Kompleks Aktivitas, artinya perwujudan seperti inilah yang biasa disebut system sosial, dimana manusia sering melakukan interaksi dengan manusia yang lain.
3. Wujud sebagai benda, artinya manusia dapat menciptakan berbagai benda dalam rangka melakukan suatu interaksi dengan manusia lainnya, dengan adanya suatu aktivitas yang dilakukan manusia, makan tujuan yang diinginkan oleh manusia dapat terpenuhi.

Orientasi Nilai Budaya

Menurut Kluckhon, kebudayaan yang merupakan karya manusia memiliki suatu system nilai yang menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, antara lain:
a. Hakekat hidup manusia, bahwa kebudayaan masing-masing manusia terdapat adanya suatu perbedaan tentang suatu makna hidup.
b. Hakekat karya manusia, tidak ada kesamaan antara hakekat kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lainnya.
c. Hakekat waktu manusia, terdapat beberapa kebudyaan yang unik karena menggunakan waktu sebagai unsur kepribadiannya.
d. Hakekat Alam Manusia, artinya kebudayaan masih terdapat suatu perbedaanprisnip dalam penerapannya, ada yang mampu hidup sejajar atau sewilayah dengan alam.
e. Hakekat hubungan manusia, artinya setiuap manusia akan selalu mengutamakan kepentingan interaksi antar-manusia baik secara vertical maupun horizontal.

Setiap kebudayaan tidak akan pernah lepas dari suatu perubahan kebudayaan, gerak perubahan kebudayaan tersebut disebabkan antara lain:
a. Sebab Intern, artinya suatu sebab yang berasal dari masyarakat ataupun kebudayaan sendiri, contoh: perubahan jumlah penduduk dan komposisi penduduk. Contoh lain yaitu adanya perkembangan teknologi yang menyebabkan adanya perubahan dalam kebudayaan tersebut.
b. Sebab ekstern, yaitu adanya suatu perubahan iklim maupun fisik tempat tinggal manusia. Adanya perubahan sosial yang terjadi, yaitu dengan perubahan struktur dan pola-pola sosial.
Unsur-unsur kebudayaan asing yang dapat diterima, antara lain:
a. Kebudayaan berupa peralatan maupun benda-benda yang manfaatny adapat diarasakan langsung,
b. Unsur-unsur yang membawa manfaat besar,
c. Unsur-unsur yang mudah disesuaikan dengan kondisi masyarakat
Unsur kebudayaan asing yang sulit diterima antara lain:
a. Unsur kebudayaan tersebut menyangkut suatu sistem kepercayaan ideology, falsafasah hidup,
b. Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi
Dalam menghadapi diteeima atau ditolaknya unsure suatu kebudayaan, banyak factor yang mempengaruhi, antara lain:
a. Keterbatasan komunikasi suatu masyarakat terhadap kebudayaan kelompok yang berasal dari luar masyarakat tersebut,
b. Keteguhan hati atas pandangan hidup dan nilai suatu kebudayaan,
c.Adanya struktur sosial suatu masyarakat yang sangat menentukan proses penerimaaan suatu kebudayaan,
d.Adanya unsure kebudayaan yang telah ada, sehingga unsure kebudayaan yang telah ada tersebut merupakan landasan bagi unsure kebudayaan yang akan diterima,
e. Kemudahan penggunaan atas penggunaan kebudayaan dalam skala yang terbatas.

Hubungan antara manusia dengan kebudayaan memiliki kesejajaran seperti antara masyarakat dalam melakukan suatu interaksi dengan masyarakat lainnya, prosestersebut muncul melalui tiga tahapan, antara lain:
a.Eksternalisasi, maksudnya manusia mulai mampu mengekspresikan diri.
b.Obyektivsasi, maksudnya pranata sosial dari masyarakat yang berinteraksi tadi sangat mempengaruhi bahkan membentuk kepribadian manusia.
c. Internalisasi, manusia kembali mempelajari masyarakatnya sendiri.

Tinjauan Tentang Ilmu Budaya Dasar

Mata Kuliah IBD merupakan suatu mata kuliah yang membahas tentang nilai-nilai kehidupan, kebudayaan suatu masyarakat, serta segala permasalahan yang dihadapi manusia dalam menjalani kehidupannya sehari-hari

Adapun kegunaan pemberian mata kuliah IBD dimaksud antara lain:

a. Mahasiswa mampu bergerak secara aktif untuk menyelidiki kejadian-kejadian baik disekitarnya maupun di lingkungan luarnya

b. Mahasiswa mampu menyadari pola dan hubungan antara nilai-nilai dengan cara hidupnya

c. Mahasiswa mampu merenungkan kembali tentang kebenaran suatu nilai-nilai yang ditujukan untuk dirinya sendiri

d. Mampu mempertahankan nilai-nilai tentang kebenaran dengan tanggungjawab serta menolak nilai-nilai yang tidak baik.

Latar belakang IBD dalam konteks budaya dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah berikut:

a. Keanekaragaman Indonesia baik suku maupun budaya yang tidak lepas dari rasa primordialisme

b. Kegiatan pembangunan yang berakibat pada perubahan dan pergeseran nilai budaya yang berdampak pada pengaruhnya terhadap manusia

c. Kondisi kehidupan manusia yang berubah karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

Mata kuliah IBD yang merupakan bagian dari Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) bertujuan untuk membentuk sarjana yang berkualitas antara lain:

a. Berjiwa pancasila, tindakan serta dalam mengambil setiap keputusan mencerminkan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan integritas yang tinggi serta mengutamakan kepentingan nasional

b. Taqwa kepada Tuhan YME, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agama serta memeiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain

c. Berwawasan komprehensif dan integral dalam menghadapi masalah sosial, ekonomi, politik, kebudayaan maupun hankam

d. Berwawasan budaya yang luas tentang kehidupan masyarakat serta berperan meningkatkan kualitas dan berpesan serta dalam pelestariannya

Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan

Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengelompokkan ilmu pengetahuan ke dalam tiga kelompok, antara lain:

1. Ilmu alamiah (natural science)

Bertujuan mengetahui keteraturan dalam alam semesta yang menggunakan kajian metode ilmiah, yaitu menentukan hukum berlaku terhadap keteraturan- keteraturan tersebut, lalu disusun suatu analisis untuk menentukan suatu kualitas, yang dimana semua dapat terjadi kepastiannya, yaitu 100% benar atu 100% salah.

Contoh: ilmu fisika dan ilmu biologi.

2. Ilmu Sosial (social science)

Bertujuan mengkaji keteraturan hubungan antar manusia, pengkajiannya menggunakan metode ilmiah, sebagai pinjaman dari ilmu alamiah, namun hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Hal tersebut disebabkan karena hubungan antar manusia tidak dapat berubah dari saat ke saat.

Contoh

3. Pengetahuan Budaya (the humanities)

Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan yang bersifat manusiawi dengan metode pengungkapan suatu peristiwa dan pernyataan yang unik kemudian diberi arti. Peristiwa dan pernyataan tersebut biasanya terdapat dalam suatu tulisan. Metode yang diguanakan tidak ada kaitannya dengan metode ilmiah, tetapi mungkin hanya terdapat pengaruh dari penggunaan metode ilmiah.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar, antara lain:

a. Meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budayanya (lebih mudah menyesuaikan diri)

b. Memperluas pandangan serta mengembangkan daya kritis mahasiswa tentang manusia dan kebudayaan

c. Mencegah mahasiswa ahli dalam bidang masing-masing dan idak terjebak dalam sifat kedaerahan

d. Mampu berdialog satu sama lain.

Permasalahan pokok yang menjadi bahan pertimbangan penentuan ruang lingkup ilmu budaya dasar antara lain:

1. Aspek kehidupan yang merupakan masalah manusia dan budaya yang dapat didekati dnegan menggunakan pengetahuan budaya. Baik dari sisi masing-masing keahlian maupun gabungan (antar bidang) dalam pengetahuan budaya.

2. Hakekat manusia yang satu atau universal, tetapi berbeda perwujudan dalam kebudayaannya. Dalam melihat lingkungan alam, sosial, dan budaya, manusia tidak hanya memandang keseragaman, tetapi juga memandang ketidakseragaman. Hal tersebut dapat terlihat pada ekspresi hasil cipta rasa dan karsa serta perilaku mereka.

Terdapat delapan pokok bahasan yang akhirnya dapat dikembangkan berdasarkan kedua permasalahan pokok tersebut, antara lain:

a. Manusia dan cinta kasih;

b. Manusia dan keindahan;

c. Manusia dan Penderitaan;

d. Manusia dan Keadilan;

e. Manusia dan Pandangan Hidup;

f. Manusia dan tanggung jawab;

g. Manusia dan kegelisahan;

h. Manusia dan Harapan.

Delapan pokok bahasan tersebut terwujud dalam pengetahuan budaya, perwujudan mengenai cinta kasih terdapat dalam suatu karya sastra, tarian, musik ataupun filsafat. Masing-masing pokok bahasan dapat didekati menggunakan cabang-cabang pengetahuan budaya, baik tersendiri maupun gabungan, contoh manusia dan cinta aksih dapat mengahasilkan suatu karya sastra baik tarian, msuik maupun filsafat. Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk mendekati masalah-masalah kemanusiaan dan budaya

Rabu, September 09, 2009

Mudik

Adalah kegiatan perantau/ pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang lebaran. Tradisi yang hanya terjadi di Indonesia ini menunjukkan bahwa masih kuatnya rasa kekluargaan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kerinduan terhadap daerah tempat dilahirkan dan dibesarkan, keinginan bersilaturahmi serta berkumpul bersama saudara dan handai taulan, serta motivasi lain semisal ingin menunjukkan keberhasilan hidup di kota, menjadi faktor pendorong dan alasan bagi warga masyarakat untuk pulang kampung.


Dampak positif

Ada sebagian atau beberapa ahli berpendapat bahwa aktivitas mudik ini dapat meningkatkan kegiatan ekonomi melalui terjadinya suatu permintaan efektif (effective demand), terutama sektor transportasi, produksi, dan perdagangan barang atau jasa, serta aktivitas di bidang pariwisata.

Akibat migrasi temporer tersebut perekonomian di kota-kota besar seperti Jakarta diduga mengalami sedikit penurunan. Sebaliknya, perekonomian daerah yang dilalui dan dituju oleh para pemudik akan naik. Sebagaimana diketahui ekonomi digerakkan oleh faktor produksi dan pusatnya adalah manusia.

Sektor perekonomian yang mengalami penurunan cukup signifikan antara lain kegiatan jasa-jasa di bidang perbankan, bangunan, dan beberapa industri.


Dampak Negatif
Keinginan untuk menunjukkan keberhasilan atau kesuksesan dalam proses perantauan di Jakarta inilah yang bisa berakibat negatif. Setiap tahun, banyak orang pulang dengan membawa informasi atau kabar tentang kehidupan kota, apalagi kalau pemudik membawa moda transportasi berupa kendaraan prbadi. Hal ini akan semakin menunjukkan bahwa "dia" telah sukses dalam perantauannya, yang akan memicu tingkat urbanisasi bagi peduduk di daerah untuk datang ke kota besar seperti Jakarta.

Namun demikian, terlepas dari kedua dampak tersebut semua pihak yang terlibat baik pemerintah maupun masyarakat harus dapat bersinergi agar rutinitas yang setiap tahun tersebut dapat berjalan dengan baik. Pihak pemudik harus dapat menjaga ketertiban dalam berlalu lintas serta di satu sisi pihak pemerintah juga harus siap dalam mengatasi kegiatan yang setiap tahun berlangsung.

Senin, September 07, 2009

Antara Warna dan Goresan Pena

Ya....

Sebuah perpaduan antara warna yang dihasilkan dai sebuah benda bernama kamera, terpadu dengan sebuah goresan pena, entah apa yang akan tertulis. Bukan kamera profesional, dan bukan kamera mahal, hanya SE C902.

Perpaduan antara kolaborasi warna untuk memunculkan ide-ide penulisan untuk menguak setiap sudut kota jakarta dalam berbagai aspek kehidupan dan tinjauan ekonomi serta budaya.

Enjoy Jakarta, enjoy the photograph, enjoy the line.