Sabtu, Oktober 10, 2009

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN

A. Pendekatan Kesusasteraan
Asal mula istilah IBD yaitu basic humanities yang berasal dari kata the humanities (inggris), humanus (latin) yang artinya manusiawi, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities, kita diharapkan dapat menjadi orang yang lebih manusiawi, berbudaya dan halus.
Seni memiliki ekspresi yang bersifat normative, oleh karena itu, seni lebih muda untuk berkomunikasi, karena hakekat sastra adalah suatu penjabaran abstaksi. Orientasi the humanities disini kita diharapkan dapat menjadi homo humanus yang baik.

B. IBD yang dihubungkan dengan prosa
Banyak arti yang dapat menerangkan sebuah prosa, dapat juga disebut narrative fiction,atau fiction saja. Dimana istilah tersebut biasa diartikan sebagai suatu cerita yang didalamnya terdapat pemeran, tingkah laku, peristiwa dan alur yang digunakan.

Dalam dunia sastra Indonesia, terdapat dua jenis, antara lain:
1. Prosa lama,meliputi
a. Dongeng, merupakan suatu kisah yang sifatnya menghibur, dongeng ini biasa kita dengar waktu menginjak usia anak-anak, contoh: dongeng kancil mencuri ketimun.
b. Hikayat, merupakan salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama, contoh: hikayat hang tuah
c. Sejarah: merupakan suatu cerita tentang kejadian yang terjadi pada masa lalu
d. Epos, merupakan cerita yang biasanya diambil dari sebuah buku yang dibuat seseorang di masa lalu. Contoh: epos Ramayana, epos Mahabarata.
e. Cerita pelipur lara, merupakan kisah yang menyenangkan dan bersifat menghibur.
2. Prosa baru, meliputi:
a. Cerpen, merupakan sebuah cerita yang singkat.
b. Novel, merupakan karya sastra yang memiliki beberapa alur serta biasanya bersifat naratif dan memiliki alur serta pemeran dengan berbagai watak.
c. Biografi, merupakan sebuah prosa yang berisi tentang informasi terkait dengan pribadi seseorang.
d. Kisah, merupakan sebuah prosa yang menceritakan tentang kejadian yang dialami oleh sesorang.
e. Otobiografi, merupakan sebuah biografi yang ditulis oleh subyek itu sendiri, biasanya berupa ingatan di masa lalu.

C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Nilai-nilai yang dapat diperoleh pembaca melalui sastra, antara lain:
a. Prosa fiksi memberikan kesenangan, yaitu pembaca merasakan kesenangan dimana pembaca seolah-olah sperti atau terkadang pernah mengalami kejadian tersebut
b. Prosa fiksi memberikan informasi, memberikan sebuah tambahan informasi yang tidak terdapat dalam ensiklopedi.
c. Prosa fiksi memberikan warisan kultural, merupakan sarana transfer budaya secara turun temurun
d. Prosa memberikan keseimbangan wawasan, dapat melakukan penilaian terhadap dirinya berdasarkan pengalaman individu-individu yang lain

Berkaitan dnegan moral, karya sastra terbagi dua, antara lain:
a. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya, dimana pembaca diharapkan mengikuti apa yang dikehendaki pada zaman tersebut, contoh: “habis gelap terbitlah terang” karya R.A Kartini
b. Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, tidak mengajak, namun menghendaki untuk merenungkan sesuatu, contoh: puisi “Karawang-Bekasi” karya Chairil Anwar.

D. IBD dihubungkan dengan puisi
Puisi merupakan suatu seni sastra yang merupakan bagian dari sebuah kesenian, dimana kesenian merupakan suatu unsur/cabang dari kebudayaan. Puisi adalah karya seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.

Kepuitisan, keartistikan, atau kesetetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisi yang menggunakan:
a. Gaya bahasa personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan), perbandingan dan alegori, sehingga puisi terlihat menarik
b. Kata-kata yang digunakan bersifat ambigu (bermaknaganda)
c. Kata-kata yang berjiwa, artinya kata-kata yang telah diberi suasana tertentu yang berisi jiwa penyair.
d. Konotatif, yaitu kata-kata yang telah diberikan tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.

Alasan-alasan yang menjadi dasar penyajian puisi pada IBD antara lain:
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Puisi biasanya merupakan suatu bentuk eskpresi diri dari pengalaman hidup sesorang, dimana manusia ingin menunjukkan ke-eksisannya dalam kehidupan, dimana imaginative entry yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup dengan puisi yang dihasilkan.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengan adanya karya sastra puisi, kita diharapkan dapat merenungkan kejadian yang telah kita alami sebelumnya, karena puisi tersebut mewakili pengalaman hidup sesorang.
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga menjadikan manusia sadar akan pengetahuan akan lingkungan sekitarnya, dimana manusia terlibat dalam masalah sosial. Cara puisi menafsirkan situasi dasar manusia antara lain:
a. Penderitaan atas ketidakadilan
b. Perjuangan untuk kekuasaan
c. Konflik dengan sesame
d. Pemberontakan kepada hukum Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar