Selasa, Mei 08, 2012

Tugas Abstraksi

Nama: Kurniawan Jabar Malik
NPM: 16209247
Kelas: 3 EA 17

Perbandingan Metode Diskriminan Dalam Menentukan Status Kesehatan Keuangan Bank di Indonesia

Bank memiliki peran fundamental dalam hal aliran pembiayaan kegiatan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu tingkat/status kesehatan keuangan bank perlu dipantau dan diawasi lebih ketat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara penentuan status kesehatan keuangan Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) di Indonesia berdasarkan rasio keuangan menurut kriteria CAMEL menggunakan metode diskriminan linier dengan algoritma backpropagation. Pengklasifikasian bank ke dalam kelompok bank sehat atau bank tidak sehat menggunakan kedua metode tersebut. Dengan dua kelompok sampel bank yang berbeda, dalam setiap metode akan dibangun dua model penentuan status kesehatan keuangan BUSN di Indonesia. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan rasio keuangan sebagai variabel pembeda dalam penentuan status kesehatan keuangan bank dengan metode diskriminan linier akan meningkatkan ketepatan pengklasifikasian bank. Sedangkan dalam ANN backpropagation akan mengurangi nilai MSE dalam pengklasifikasian. Untuk tingkat ketepatan  pengklasifikasian BUSN, metode ANN backpropagaton memberikan ketepatan 100% untuk kedua model yang dibangun. Sedangkan untuk metode diskriminan linier, model penentuan kesehatan keuangan bank yang pertama memberikan ketepatan pengklasifikasian sebesar 95.9% dan model yang kedua sebesar 98%.

Selasa, Mei 01, 2012

Tugas Cerpen: Keinginanku, Keinginan Orang Tuaku, Keinginan Tuhanku

Nama: Kurniawan Jabar Malik
NPM: 16209247
Kelas: 3 EA 17


Keinginanku, Keinginan Orang Tuaku, Keinginan Tuhanku

Semua dimulai dari keinginanku di masa SMA, Aku ingin menjadi pilot. Tetapi orang tuaku tidak pernah memiliki dana yang cukup untuk membuatku sekolah di penerbangan. Namun, sesuatu pun berubah./
Aku ingin menjadi seorang pegawai bank, sesuai impian ibuku, namun ayahku berkehendak lain. Belajarnah nak kau di jurusan IPA, banyak pilihan nantinya. Tersentak dan aku pun menjawab tidak, itu bukan keinginanku.
Suatu ketika, aku diberikan kesempatan untuk memperoleh PMDK di suatu universitas negeri di Semarang,  Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa. Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. Kubuka pennguman itu di internet, namaku tidak ada dalam daftar mahasiswa PMDK.
Aku berdoa, apakah ini suatu takdir, lalu kemanakah aku akan melanjutkan sekolah nantinya?
Aku tidak mau membuat orang tuaku sedih, apalagi posisiku sebagai anak tunggal. Swasta? tidak, itu pilihan terakhir.  Aku teringat ketika Ibuku menulis surat kepada Paman, karena tidak kuasa melihat aku bertengkar dengan ayah terkait dengan jurusan yang akan aku pilih. Kesempatan terakhir itu datang, sebuah pendaftaran perguruan tinggi denan ikatan dinas. Aku pun hanya bisa berdoa, Tuhan, gabungkanlah keinginanku, Ibuku dan Ayahku. 
Aku teringat surat Ibu kepada Paman, Ibu ingin aku bangkit dan jangan menyerah unttuk menggapai cita-cita. Kini, Ibu telah tiada dan menyisakan kehidupanku bersama ayah yang kurang "akur" di masa lalu. Sepeninggal Ibu, Ayah pun sering sakit-sakitan. Seburuk-buruknya perlakuan ayah terhadapku di masa lalu, itu ayahku. Kini aku telah mewujudkan keinginanku, keinginan Ibu, dan keinginan Ayahku.  Aku bekerja di bidang perbankan, pernah mengajak ibuku terbang meski cuma sekali sebelum ibu meninggal, dan sekalipun aku bukan seorang Pilot. Dan ayah, aku juga mewujudkan keinginan ayah untuk kuliah di perguruan tinggi negeri dan kedinasan.
Aku meminta sesuatu kepada Tuhan, tapi Tuhan memberikanku sebaliknya, Tuhan meruntuhkan keinginanku. Supaya aku bangkit untuk dapat mengejar dan mencapai keinginanku.